- Selasa, 12 Maret 2013

Jalan Beraspalpun bisa menjadi Sumber Energi

Teknologi lantai rumah pakai pemanas listrik itu sudah hal yang biasa di negara sub-tropis; sehingga terasa hangat di kaki pada saat musim dingin tiba. Begitu pula, lantai di depan Ka’bah ternyata pakai pendingin sehingga para jemaah haji atau umrah tidak kepanasan saat meraka tawaf (berjalan mengelilingi Ka’bah).

Ternyata teknologi tidak berhenti disitu. Permukaan jalan yang beraspal-pun bisa dipasang sensor pendingin dan pemanas (semacam air conditioner, AC).
Sebagaimana yang telah dicoba oleh perusahaan Belanda Ooms Averhorn bv di Scharwoude. Bahkan energi yang dihasilkan dari penyerapan panas dari sinar matahari ke aspal, bisa disimpan dan disalurkan ke rumah-2 di sekitar jalan sebagai pemanas.

Bagaimana cara kerjanya?
Pada lapisan aspal dipasang pipa-2 yang tersambung kepada saluran air bawah tanah.

Pemasangan sel penangkap tenaga surya













Pada musim panas, matahari ‘membakar’ permukaan jalan, sehingga suhu air di saluran bawah tanah pun ikut menjadi panas. Kemudian air tersebut disalurkan ke pusat penyimpanan panas dan disimpan selama beberapa bulan. Ketika musim gugur dan musim dingin tiba, air hangat disalurkan kembali ke dekat permukaan jalan sehingga menghindarkan pembentukan es di permukaan jalan. Kelebihan dari energi panas juga disalurkan ke bangunan huni di sekitar jalan tersebut.
Pemanfaatan tenaga surya untuk pemanas atau pendingin rumah, bangunan ataupun perkerasan jalan itu sendiri
















Keuntungan lainnya adalah dampak lingkungan. Proses tersebut ternyata dapat menurunkan kadar emisi CO2 sampai separuh dari sistem pemanas rumah konvensional; juga tentu saja mengurangi atau bahkan meniadakan penggunaan garam anti es.

Sistem ini sudah dicoba dibeberapa lokasi di negara Belanda dan Inggris, dipasang dibawah permukaan perkerasan jalan ataupun lapangan parkir sekitar perkantoran, real-estate ataupun airport  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar